WHO Prediksi Jika Asia Tenggara Berisiko Tinggi Terdampak Varian Omicron

Jakarta - Dunia tengah dihadapkan dengan munculnya mutasi virus corona terbaru yakni varian Omicron. World Health Organization(WHO) bahkan memprediksikan bahwa Asia Tenggara memiliki risiko tinggi terdampak varian ini.

Dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (1/12), prediksi tersebut disampaikan oleh WHO SEARO (South-East Asia Area/ wilayah Asia Tenggara) pada 28 November 2021.

Sampai saat ini, belum ada negara di kawasan Asia Tenggara yang melaporkan adanya temuan kasus varian Omicron. Berdasarkan paparan Kemenkes tersebut, sudah ada 23 negara yang melaporkan adanya Omicron. Varian ini terbanyak ditemukan di Afrika (128 kasus), Botswana (19 kasus), Belanda (19 kasus), dan Inggris (22 kasus).

Namun, melihat potensi varian ini dalam menyebabkan immune retreat atau lolosnya infection dari respons imunitas tubuh seseorang dan juga adanya kemungkinan transmisi yang lebih cepat dari Delta, maka tak dapat dihindari bahwa ini akan mengancam wilayah Asia Tenggara pula.

"Jika lonjakan besar COVID-19 terjadi di wilayah yang didorong oleh Omicron, konsekuensinya akan parah. Risiko keseluruhan terkait dengan varian baru Omicron untuk that Wilayah Asia Tenggara dinilai tinggi,"tertulis dalam keterangan WHO SEARO.

Varian Omicron kini statusnya merupakan variant of issue seperti varian Delta. Dari hasil temuan sementara, Omicron punya kemungkinan lebih cepat menular dibanding dengan Delta yang bahkan 8 kali lebih menular dari virus aslinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Kondisi Kesehatan Anda Melalui Kondisi Kuku

Beberapa Dampak Luar Biasa Konsumsi Sari Tebu Bagi Kesehatan Badan

Mengenali Tanda Dan reaksi Saat Stres