Pengembangan Vaksin Merah Putih Yang Diharapkan Bisa Untuk Mencegah Virus Covid-19 Yang Bermutasi
Jakarta - Beberapa instansi di Indonesia tengah meneliti dan mengembangkan Vaksin Merah Putih guna menyudahi pandemi COVID-19.
Dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga (UNAIR),
Universitas Indonesia (UI), hingga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) diketahui tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang merupakan
vaksin COVID-19 produksi dalam negeri.
Tidak menutup mata bahwa produksi vaksin Merah Putih terjadi di tengah
virus Corona yang terus bermutasi. Di Indonesia saja, varian Delta
mendominasi hampir 90 persen kasus COVID-19.
Lantas, apakah mutasi virus Corona berpotensi memengaruhi efektivitas vaksin Merah Putih?
Menurut Ahli Mikrobiologi Universitas Padjajaran (UNPAD), Dr Mia
Miranti, ada kemungkinan vaksin COVID-19 yang lahir dari
laboratorium-laboratorium besar Indonesia terpengaruh mutasi virus
penyebab COVID-19 yang bisa terjadi di masa mendatang.
"Selama virus COVID-19 bermutasi memang akan berpengaruh terhadap
kinerja vaksin Merah Putih. Artinya bisa jadi vaksin Merah Putih yang
dibuat sekarang jadi tidak efektif untuk mencegah infection yang
bermutasi di beberapa waktu yang akan datang,"katanya kepada wartawan
melalui pesan teks Kamis (16/9/2021).
Menyinggung Vaksin Merah Putih Unair
Mia menambahkan, sejauh ini yang menyatakan kesanggupan untuk siap
memproduksi vaksin Merah Putih dalam jumlah besar adalah Universitas
Airlangga (Unair).
Universitas ini sudah mulai uji klinis pada Agustus 2021 dan sudah
mengajukan izin emergency situation usage permission (EUA) atau izin
penggunaan kasus darurat ke organisasi kesehatan dunia (WHO) pada Maret
2022. "Setelah izin tersebut keluar biasanya sudah siap untuk disuntikkan ke masyarakat,"ujarnya.
Perkiraan Harga
Untuk vaksin merah putih Unair, harga yang diharapkan kurang dari 5 $
United States. Sedang, menurut Kepala Lembaga Eijkman Prof Amin
Subandrio, vaksin Merah Putih berkisar 1-2 $ US, jauh lebih murah
dibandingkan vaksin impor yang beredar saat ini.
Melihat proses pembuatan vaksin Merah Putih yang masih berlangsung,
timbul pertanyaan terkait penggunaannya di masa mendatang. Mengingat,
program vaksinasi nasional diperkirakan rampung tahun depan. Lantas,
jika programnya sudah usai vaksin Merah Putih akan digunakan untuk apa?
Menjawab pertanyaan tersebut, Mia mengatakan bahwa vaksin Merah Putih
dapat digunakan sebagai booster vaksin dan dapat disumbangkan pada
negara yang belum mendapatkan akses vaksin.
Komentar
Posting Komentar