Ratusan Staf Diplomatik AS di India Positif Covid-19 dan 2 Staf Meninggal

New Delhi - Wabah besar virus Corona (COVID-19) dilaporkan terjadi di kalangan staf diplomatik Amerika Serikat (AS) di India. Dua staf lokal meninggal dunia dan lebih dari 100 orang lainnya dinyatakan positif Corona dalam beberapa pekan terakhir saat situasi pandemi semakin memburuk di India.

Seperti dilansir CNN, Selasa (27/4/2021), hal tersebut disampaikan oleh dua sumber yang memahami situasi wabah Corona di kalangan staf diplomatik AS di India.

Diketahui bahwa India yang tengah menghadapi gelombang kedua Corona sejak bulan lalu, telah mencetak rekor dunia untuk jumlah kasus harian tertinggi selama lima hari berturut-turut. Situasi ini membuat rumah sakit setempat kekurangan tempat tidur, pasokan oksigen, ventilator dan obat-obatan.

Sumber-sumber yang dikutip CNN tidak menjelaskan secara detail di lokasi mana dua staf lokal untuk misi diplomatik AS itu meninggal dunia, dan di mana saja para staf yang dinyatakan positif Corona. Namun diketahui AS mengoperasikan lima konsulat di lima kota berbeda dan sebuah kedutaan besar di New Delhi.

Menurut salah satu sumber, para personel diplomatik AS, anggota keluarga mereka dan para staf lokal di India mulai divaksinasi Corona dalam dua pekan terakhir.

Padahal dalam enam pekan terakhir, saat jumlah kasus Corona di India mulai meningkat dan staf belum divaksinasi, dilakukan dua kunjungan tingkat tinggi oleh pejabat pemerintahan Presiden Joe Biden ke India.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengunjungi India pada 19 Maret dan Utusan Khusus Kepresidenan untuk Iklim, John Kerry, tiba pada 6 April.

Sumber-sumber menuturkan kepada CNN bahwa sejumlah staf merasa frustrasi karena mereka merasa tidak diberi informasi yang jelas soal kapan misi diplomatik AS akan menerima vaksin Corona dan mereka merasa tidak diprioritaskan karena banyak staf diplomatik di Eropa dan AS telah divaksinasi.

Sumber lainnya menuturkan kepada CNN bahwa Departemen Luar Negeri AS bekerja keras untuk menyalurkan vaksin Corona ke lokasi-lokasi tempat personel diplomatik tinggal, yang mungkin membuat misi diplomatik AS berada di antrean belakang untuk vaksinasi.

Namun, ditekankan salah satu sumber, bahwa vaksin-vaksin itu 'datang terlalu terlambat untuk dua orang yang meninggal dunia ... itu mengerikan'.

Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri AS, Tony Blinken, mengakui bahwa ada rasa frustrasi dari para mediator di luar negeri soal laju vaksinasi Corona untuk mereka. Secara terpisah pada awal bulan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, menuturkan bahwa hingga 18 April 'departemen telah menyelesaikan penyaluran vaksin ke seluruh pos di luar negeri'.

Dalam tanggapan terbarunya, Price enggan mengonfirmasi adanya wabah Corona di kalangan staf diplomatik AS di India, dengan mengklaim bahwa 'pertimbangan privasi membatasi apa yang bisa kami katakan'.

"India menghadapi wabah yang sangat mengkhawatirkan dan seluruh negara terdampak.

Kita jelas memiliki kehadiran diplomatik yang besar di wilayah India, ini setara dengan keterlibatan dan kemitraan mendalami yang kita miliki dengan India, tapi saya tidak dalam posisi untuk berbicara soal kasus apapun yang terjadi dalam komunitas staf atau kedutaan kita," ucap Cost pada Senin (26/4) waktu setempat.

Namun Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa 'Departemen tidak memiliki prioritas lebih tinggi daripada keselamatan dan keamanan para pegawainya'.

"Kami memantau secara saksama situasinya dan kami akan mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan para pegawai kami, termasuk menawarkan vaksin kepada para pegawai," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Hingga Senin (26/4) waktu setempat, Departemen Luar Negeri AS belum merilis perintah yang meminta para personel diplomatiknya meninggalkan India.

Konsulat AS di Chennai, pada awal pekan ini, mengumumkan pembatalan seluruh layanan rutin termasuk wawancara visa dan layanan warga AS rutin mulai 26 April hingga 15 Mei. Kedutaan Besar AS di New Delhi, pekan lalu, mengumumkan pembatasan serupa untuk 26 April hingga 9 Mei akibat situasi pandemi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Kondisi Kesehatan Anda Melalui Kondisi Kuku

Beberapa Dampak Luar Biasa Konsumsi Sari Tebu Bagi Kesehatan Badan

Mengenali Tanda Dan reaksi Saat Stres