Melatih Fisik Secara Teratur Dan Kegiatan Aktif Bisa Menjaga Kondisi Tubuh di Tengah Pandemi
Jakarta - Memperingati hari olahraga nasional, kesadaran masyarakat untuk tetap
aktif meski di tengah pandemi menjadi perhatian bersama. Olahraga kini
banyak dilakukan di rumah untuk meningkatkan imunitas demi menunjang
kesehatan dan kebugaran tubuh setiap hari.
Akan tetapi, hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 33,5 persen
masyarakat Indonesia masih kurang melakukan aktivitas fisik. Padahal hal
ini dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh, seperti menyebabkan
tulang otot mengecil, susah bergerak, hingga dapat menyerang sistem body
organ tubuh lainnya.
Globe Health And Wellness Organization (THAT) juga menyebutkan bahwa pola hidup kurang bergerak aktif termasuk dalam 10 penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) Dr. Leny Pintowari, SpKO,
berolahraga atau melakukan aktivitas
fisik dapat membuat tubuh lebih bugar dan sehat sehingga daya tahan
tubuh lebih kuat dan dapat mengurangi resiko tertular infection.
Olahraga tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, melainkan juga
kesehatan psychological.
"Olahraga dapat dilakukan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Bagi
pemula, dianjurkan untuk olahraga 2 kali 10 menit dalam sehari. Untuk
yang sudah terbiasa, bisa ditingkatkan menjadi 15 menit hingga satu jam
dalam sehari,"katanya dalam konferensi virtual, ditulis Jumat
(10/9/2021).
Manfaat Melakukan Latihan Fisik
Pandemi COVID-19 yang tengah melanda hampir di seluruh dunia termasuk di
Indonesia menyebabkan kesehatan menjadi hal yang sangat berharga saat
ini.
Menurut para ahli, kita harus menjaga kesehatan dan mematuhi protokol
kesehatan untuk meminimalisir resiko tertular COVID-19. Salah satunya
dengan latihan fisik secara baik, benar, tertukar, dan teratur.
Berolahraga sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi
kesehatan tiap individu, menggunakan peralatan yang sesuai, dan berada
di kondisi lingkungan yang sehat serta aman. Selama new normal, pastikan
untuk tetap menjaga jarak sejauh 2 meter saat sedang melakukan latihan
fisik.
Berolahraga, atau latihan fisik, memiliki berbagai macam manfaat, diantaranya:
. meningkatkan kapasitas kardiorespirasi
. menurunkan tekanan darah
. menurunkan kolesterol LDL
. menurunkan overall lemak tubuh
. menurunkan otot tanpa lemak
. meningkatkan sensitivitas insulin
. memperbaiki toleransi glukosa
. mengurangi kecemasan
. mencegah kanker
Dr. Leny menyarankan untuk menghindari latihan dengan intensitas tinggi
tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu karena itu justru akan
menurunkan imunitas.
" Kekebalan tubuh akan dapat terbentuk jika latihan fisik dilakukan
secara rutin,"jelasnya. "Namun, kita tetap harus waspada saat ingin
meningkatkan intensitas latihan fisik menjadi intensitas tinggi karena
belum tentu tubuh kita kuat."
Hal terpenting adalah untuk berolahraga secara bertahap dan konsisten.
Tubuh dengan sendirinya akan beradaptasi dengan aktivitas-aktivitas
baru. Jika sudah terbiasa, maka intensitas, waktu, dan jenis olahraga
bisa dinaikkan secara bertahap.
Waktu Tepat untuk Latihan Fisik
Waktu yang baik untuk olahraga mungkin masih jadi perdebatan banyak orang. Sebagian mengatakan pagi, sebagian lagi mendukung waktu aching atau malam sebagai waktu terbaik.Hal ini tidak menjadi masalah. Menurut Dr. Leny, olahraga dapat dilakukan sesuai dengan kesibukkan kita. Jika kita sibuk di pagi hari, maka olahraga dapat dilakukan pada aching atau malam harinya. Begitu pula sebaliknya. Namun, aktivitas fisik sebaiknya sudah berhenti dilakukan 2 jam sebelum tidur agar tidak mengganggu jam biologis tubuh.
"Waktu terbaik untuk berolahraga sebenarnya tergantung pada kesibukkan kita. Tidak masalah itu pagi, aching atau malam asalkan sudah berhenti dilakukan very little 2 jam sebelum tidur,"kata Dr. Leny.
Komentar
Posting Komentar